Shale Oil Membuat Harga Minyak Mahal Sudah Tinggal Sejarah!
07 Januari 2016 14:49:41 Diperbarui: 07 Januari 2016 15:18:19 Dibaca :
1,030 Komentar : 47 Nilai : 10
Baru-baru ini sewaktu akan menurunkan harga BBM, Menteri ESDM membuat
pernyataan bahwa pemerintah akan menarik kutipan dalam menentukan harga
BBM dihitung dari harga pokok, pajak dan keuntungan Pertamina.
Direncanakan kutipan untuk premium dan solar berkisar antara Rp. 200
sampai Rp.300. Alasannya uang yang dikumpulkan adalah untuk dana
"ketahanan energy".
Setelah banyak protes masyarakat. wakil Presiden Jusuf Kala menjelaskan
bahwa uang itu sesungguhnya sebagai bumper, seandainya hanga minyak
dunia naik lagi, dana akan dipakai menutupi kenaikan agar harga BBM
tidak gampang naik turun. Untunglah akhirnya rencana kutipan itu
dibatalkan (sementara?).
Nah tulisan ini menanggapi kilah Wakil Presiden "jika sewaktu-waktu
harga minyak naik lagi".
Dengan "ditemukannya" atau lebih tepat
"ditemukannya teknologi terbaru" cara memproduksi minyak dan gas dari
shale", harga minyak dunia tidak akan pernah naik lagi diatas US$ 50 per
barrel setidaknya untuk berberapa puluh tahun mendatang, bahkan cenderung
turun terus!
Shale adalah sejenis batu yang gampang pecah hancur dan ada bagian yang
disebut kerogen yang bisa diolah menjadi gas dan minyak hidrocarbon
sebagaimana gas dan minyak bumi. Ada yang mengistilahkan, shale oil ini
terperangkap dalam batu itu dan teknologi dapat melepaskan gas dan
minyak yang terperangkap itu, sehingga gas dan minyak dihasilkn dari
batu ! Ya, batu, shale tersebut. Setelah dihancurkan prosesnya disebut
Hidrogenation Treatment dan Refining.
Jenis batu shale ini tersebar di hampir seluruh dunia pada permukaan
bumi dan pada kedalaman yang dangkal. Amerika Serikat saja punya wilayah
yang paling banyak memiliki shale yang kalau diolah akan cukup memenuhi
kebutuhan minyak dan gas mereka untuk selama lebih dari 100 (seratus)
tahun!
Siapakah penemu shale oil itu? Dari sejarah diceritakan bahwa pada abad
ke 10 (lebih dari 1000 tahun lalu!) seorang Arab bernama Masawih Al
Mardini adalah penemu pertama cara mendapatkan minyak dari batu shale.
Tentulah teknologinya sangat sederhana sehingga secara ekonomi tidak
layak diproduksi secara massal.
Barulah pada tahun 1684, sebuah perusahaan Inggeris - British Crown -
mendapatkan patent teknologi memproduksi shale oil. Namun oleh karena
gas alam dan minyak bumi dalam sumur-sumur dangkal yang bisa keluar
sendiri dari perut bumi juga ada didapat didunia namun sedikit, maka
minyak bumi hasil itu tetap bersaing dengan shlale oil produksi
"rekayasa" itu. Dan itu terjadi sampai akhir abad ke 19 dan awal abad ke
20.
Industri shale oil baru betul-betul mati dan ditinggalkan pada awal abad
ke 20, ketika ditemukannya sumber-sumber minyak dan gas bumi dalam
jumlah yang sangat besar diawal abad ke 20. Biaya memproduksi shale oil
sangat jauh lebih mahal dibandingkan dengan produksi minyak bumi bahkan
dibandingkan dengan biaya produksi minyak dari off shore atau laut
dalam sekalipun.
Cerita berubah tatkala harga minyak terus naik bahkan sampai pada angka
diatas US 100 per barrel pada tahun-tahun pertama awal abad ke 21 ini.
Pada waktu itu setelah dihitung, biaya memproduksi shale oil berkisar
antara 70 - 90 US$ per barrel. Dimulailah oleh beberapa negara membuat
shale oil dengan teknologi yang terus diperbarui. Diantaranya
negara-negara yang tak punya sumber minyak bumi atau kurang sumbernya,
shale oil dipakai sebagai cadangan energy dalam negerinya.
Negara-negara tersebut diantaranya Canada, Amerika Serikat, New Zealand,
Swedia, Afrika Selatan, Spanyol bahkan ada negara yang terus menerus
memproduksi shale oil yaitu Estonia, Brazil dan China.
Sampai tahun 2005, teknologi shale oil telah berhasil menurunkan biaya
produksi menjadi dibawah 50 US$ per barrel dan tahun 2010, biaya
produksi bahkan dibawah 40 US$ per barrel.
Mulailah Amerika memproduksi
shale oil dan gas secara besar-besaran sehingga beberapa tahun terakhir
Amerika tak lagi memerlukan impor minyakl dan itu menyebabkan harga
minya turun.
Organisasi pengekspor minyak OPEC dibawah pimpinan Arab Saudi berusaha
membendung shale oil dengan cara menambah produksi negara-negara OPEC,
terjadilah "oil glut", melimpah ruahnya minyak di dunia. Harga makin
jatuh. Amerika malah untuk pertama kali tahun lalu mengekspor minyak
mentahnya, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Berdasarkan ahli teknologi, biaya produksi shale oil bahkan bisa dibawah
US$ 20 per barrel dalam beberapa tahun mendatang. Itu artinya harga
minyak bumi konvensional akan harus mengikuti penurunan itu.
Diperkirakan minyak bumi akan berharga sekitar hanya US$ 20 per barrel
pada dekade mendatang.
Yang pasti negara-negara lain sudah juga memproduksi shale oil yang
teknologinya pasti akan dimiliki bersama dunia terlepas dari ada atau
tidak adanya patent, karena berbagai ragam teknologi akan bersaing.
Kapan kita - Indonesia - mulai mengikuti jejak mereka? Yang pasti
kekhawatiran Pak Jusuf Kalla bahwa harga mnyak bisa naik lagi sudah
dapat disanggah.
Dengan turunnya harga minyak, semua komoditas juga ikut turun, seperti
batubara, minyak sawit, mineral tambang dsb.
Semoga bermanfaat, salam.
LABEL ekonomi
EDIT HAPUS
TANGGAPI DENGAN ARTIKEL
RESPONS : 0
NILAI : 10
Beri Nilai
Y ANISTYOWATIE
Bermanfaat
Ariyulianto
Menarik
jos rampisela
Bermanfaat
Olivia Armasi
Menarik
Tanza Erlambang
Aktual
OKH
Bermanfaat
aloysius kuweng ledok
Aktual
MJK Riau
Menarik
Selanjutnya
KOMENTAR : 47
Y ANISTYOWATIE08 Januari 2016 14:48:26
Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat bagi banyak orang. Termasuk
pemerintahnya, sehingga nantinya selalu bisa mengambil kebijakan yang
tepat. Bukan asal buat kebijakan baru !
Sambil berbagi ya...
http://www.kompasiana.com/www.anisjasmerah.blogspot.com/utang-luar-negeri-investasi-asing-dan-kedaulatan-bangsa-indonesia_568df918f67e61810502a283
Balas Hapus
zainal ilyas08 Januari 2016 16:54:09
Terima kasih. Sebetulnya yang beruntung besar dari turunnya
harga minyak bumi ini di Indonesia adalah SPBU Asing. Soalnya, harga
Pertamina yang ditetapkan untuk BBM kita sangat mahal, demi keuntungan
Pertamina. Effeknya SPBU Asing juga ikut jualan minyak mahal di
Indonesia dan tetap laku. Padahal dinegaranya mereka menjual sesuai
harga pasar dunia, untung ala kadarnya. Disini? Termahal !
Tanza Erlambang07 Januari 2016 18:01:55
menyimak...
harapan baru. selamat petang
Balas Hapus
zainal ilyas07 Januari 2016 18:18:30
Terima kasih komentar dan penilaiannya mas Tanza. Selamat petang
juga, salam.
Balas Hapus
Tanza Erlambang08 Januari 2016 02:33:25
nitip tulisan mas....Strategi Jitu Jokowi: Indonesia Pusat
Industri Otomotif ASEAN
Selengkapnya :
http://www.kompasiana.com/terlambang/strategi-jitu-jokowi-indonesia-pusat-industri-otomotif-asean_568e8db8bd22bd1c048b4569
Hapus
aloysius kuweng ledok07 Januari 2016 17:01:00
Ini berita baik kan ?!... Ikut mempercepat "lenyap-nya asap mesin"
sedunia... Konon "gas" kan tidak ada asapnya... Selamat datang BBG eh
Gas Shale .. dan selamat tinggal BBM..
Balas Hapus
zainal ilyas07 Januari 2016 18:30:24
Terima kasih komentar dan penilaiannya mas Aloysius Kuweng.
Salam.
Balas Hapus
zainal ilyas07 Januari 2016 15:02:50
Saya belum menelusuri, namun dalam peta petunjuk cadangan shale
dunia, Indonesia punya potensi besar juga mungkin lebih besar dari
cadangan awal minyak bumi kita awal abad ke 20 lalu.
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:53:51
benar pak.... luar biasa banyaknya...
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:55:03
estimasi minyak sekitar 11,2 Milyar barrel
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:57:00
estimasi gas sekitar 574 Triliun cubic feet
Balas Hapus
zainal ilyas07 Januari 2016 18:20:20
Terima kasih mas Vir, jadi pengetahuan saya bertambah.
Salam.
Hapus
bambang soenarjo07 Januari 2016 15:02:58
dengan menurunnya harga minyak maka PHK dibidang migas yang
tetapberlanjut
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:21:00
bisa saja terjadi begitu
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:27:45
di sisi lain, minyak turun, maka akan mendorong industri skala
rumah tangga
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:32:23
industri rumah tangga bisa menyediakan jutaan lapangan kerja
baru
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:38:15
industri rumah tangga adalah penyelamat ketika negara dalam
keadaan krisis ekonomi
Hapus
zainal ilyas07 Januari 2016 16:55:09
Terima kasih atas tanggapannya mas Bambang Soenaryo. Kalau jaman
dulu sampai beberapa tahun lalu, bidang perminyakan adalah impian
tempat kerja, namun belakangan ini PHK harus dihadapi para pegawai. Kini
primadona dunia adalah usaha online atau manufaktur. Semoga yg kena PHK
masuk kesana baik sebagai self employment atau pegawai.
Balas Hapus
zainal ilyas07 Januari 2016 17:04:56
Kalau dulu sampai beberapa tahun lalu, bekerja di bidang
perminyakan adalah impian. Kalau sekarang bila kena PHK, pindahlah ke
bidang yang sedang trend, manufaktur atau onlne trading baik sebagai
self employment atau pegawai.
Balas Hapus
Rudy Rdian07 Januari 2016 15:39:23
Sebuah teknologi yg dahsyat yang ikut mempercepat banyaknya asap
mobil di dunia...hehehe...
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:04:06
teknologinya tua
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:04:45
cost produksinya yang ditekan
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:14:47
teknologi mesin yang perlu di-upgrade, sehingga mengeluarkan
emisi rendah
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:34:57
industri mesin juga harus efisien, menelan jumlah BBM yang
sedikit, hingga bisa berhemat BBM
Hapus
zainal ilyas07 Januari 2016 16:50:15
Terima kasih mas Rudy Rdian atas komentar dan penilaiannya.
Balas Hapus
zainal ilyas07 Januari 2016 17:01:19
Terima kasih atas komentarnya mas Rudy Rdian.
Balas Hapus
MJK Riau07 Januari 2016 16:54:16
Mudah mudahan dapat menjadi perhatian pemangku kepentingan.
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:58:42
pak MJK Riau.... di Riau, shale oil diperkirakan sekitar 1,5
Milyar barrel
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 17:00:36
tepatnya di daerah KEBON TINGGI, KABUPATEN KAMPAR, Riau
Balas Hapus
Har07 Januari 2016 14:58:42
Berapa milyar barrel potensi shale oil Indonesia?
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:49:23
Potensi Shale gas dalam trillion cubic feet (TCF) adalah sbb:
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:50:56
Sumatra 233 trillion cubic feet (TCF)
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:52:09
Jawa 47 trillion cubic feet (TCF)
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:53:04
Kalimantan 193 trillion cubic feet (TCF)
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:54:04
sulawesi 5 trillion cubic feet (TCF)
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:54:45
dan
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:55:55
Papua 193 trillion cubic feet (TCF)
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:56:38
* Angkanya Triliun, bukan milyar
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:51:33
untuk minyak, potensinya (estimasi) sekitar 11,2 Milyar barrel
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:29:34
informatif
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:30:20
dan
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:30:46
bermanfaat
Balas Hapus
zainal ilyas07 Januari 2016 16:23:15
Terima kasih mas Vir Wanto untuk semua komentar, tanggapan
dan penilaian.
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 16:31:17
pak Zainal.... terima kasih juga, karena mau berbagai dengan
info yang bermanfaat ini
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:31:25
tulisan seperti ini sangat penting
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:32:18
ketimbang tulisan politik yang itu itu saja
Balas Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:33:10
tulisan politik sangat menjemukan... hanya konflik konflik,
tanpa penyelesaian
Hapus
Vir Wanto07 Januari 2016 15:42:28
tulisan politik isinya cuma: si anu tak suka sama si anu....
si itu salah, si ini benar....
Hapus
Headline
1
Yang Pertama dan Serba Wah di Kabin Pesawat Kepresidenan RI
(#KunkerPresiden 7)
ISJET @iskandarjet
08 Januari 2016
2
Desa Boneka di Cikampek
Syasya Mam
08 Januari 2016
3
Istilah Gaduh dan Revolusi Mental di Tahun Percepatan
Agus Priyanto
08 Januari 2016
4
Nikmatnya Seteguk Kopi di Sawarna
Tulus Muliawan
08 Januari 2016
5
Aubameyang, Sosok Lintas Eropa Jadi Pemain Terbaik Afrika
oish-cleochyn
08 Januari 2016
Nilai Tertinggi
Jokowi si Kodok Celamitan, Idiot dan Dongok Setengah Mampus!
Tante Liza
08 Januari
Kok Pada Jatuh Cinta Sama Desol, sih? Desi Lho!
Thamrin Sonata
08 Januari
Cerpen: Mitologi
Tasch Taufan
08 Januari
Ternyata, Langkah Pemerintah Bekukan PSSI Benar Adanya
agus walliet
08 Januari
Cabe Hutan Ini, Dibudidayakan Melalui Kotoran Burung
Ngesti Setyo Moerni
08 Januari
Terpopuler
Jokowi si Kodok Celamitan, Idiot dan Dongok Setengah Mampus!
Tante Liza
08 Januari
Ahok Vs Tri Rismaharini & Ridwan Kamil: Realitas Vs Hiperrealitas
Syaiful W. HARAHAP
08 Januari
Gerindra Mendadak Jomblo
Axtea 99
08 Januari
Alasan Angelina Sondakh 'Buka Rahasia' Saat Bersaksi untuk Nazaruddin
Suci Handayani Harjono
08 Januari
Ulah Memalukan Kelompok Pengungsi di Jerman
elde
08 Januari
Tren di Google
Jokowi si Kodok Celamitan, Idiot dan Dongok Setengah Mampus!
Tante Liza
08 Januari 2016
Perayaan Siwa Ratri Sebaiknya Dilarang
I Ketut Merta Mupu
29 Desember 2012
Uttaran di ANTV, Tontonan Bahaya Bagi Mindset Anak
Hendrik Riyanto
06 Januari 2016
Petisi Kepada PDT Yesaya Pariadji Gembala Sidang Gereja Tiberias
Indonesia
poetry gusti
29 Mei 2013
Surat Terbuka untuk Gibran Rakabuming
Ryo Kusumo
02 Januari 2016
Gres
Istilah Gaduh dan Revolusi Mental di Tahun Percepatan
Agus Priyanto
08 Januari
Universitas Diponegoro Mengesahkan Kawasan Student Centre Undip Menjadi
Kawasan Tanpa Rokok
kristian
08 Januari
Apa Kabar Perekonomian Negara Berkembang di 2016?
Forex Simpro
08 Januari
Kalau Dokternya Cantik, Kamu Mau Sakit?
irawan raharja
07 Januari
Universitas Sains Islam Indonesia Berdiri di Padang
Adi Bermasa
08 Januari
Selengkapnya :
http://www.kompasiana.com/zainal.ilyas/shale-oil-membuat-harga-minyak-mahal-sudah-tinggal-sejarah_568e1895b17e61120783ddad
Jumat, 08 Januari 2016
Langganan:
Postingan (Atom)