Jumat, 08 Januari 2016

Harga Minyak Dunia Akan Tetap Dibawah US$ 50 / Barrel

Shale Oil Membuat Harga Minyak Mahal Sudah Tinggal Sejarah!
07 Januari 2016 14:49:41 Diperbarui: 07 Januari 2016 15:18:19 Dibaca : 1,030 Komentar : 47 Nilai : 10

Baru-baru ini sewaktu akan menurunkan harga BBM, Menteri ESDM membuat pernyataan bahwa pemerintah akan menarik kutipan dalam menentukan harga BBM dihitung dari harga pokok, pajak dan keuntungan Pertamina. Direncanakan kutipan untuk premium dan solar berkisar antara Rp. 200 sampai Rp.300. Alasannya uang yang dikumpulkan adalah untuk dana "ketahanan energy".

Setelah banyak protes masyarakat. wakil Presiden Jusuf Kala menjelaskan bahwa uang itu sesungguhnya sebagai bumper, seandainya hanga minyak dunia naik lagi, dana akan dipakai menutupi kenaikan agar harga BBM tidak gampang naik turun. Untunglah akhirnya rencana kutipan itu dibatalkan (sementara?). Nah tulisan ini menanggapi kilah Wakil Presiden "jika sewaktu-waktu harga minyak naik lagi".

Dengan "ditemukannya" atau lebih tepat "ditemukannya teknologi terbaru" cara memproduksi minyak dan gas dari shale", harga minyak dunia tidak akan pernah naik lagi diatas US$ 50 per barrel setidaknya untuk berberapa puluh tahun mendatang, bahkan cenderung turun terus!


Shale adalah sejenis batu yang gampang pecah hancur dan ada bagian yang disebut kerogen yang bisa diolah menjadi gas dan minyak hidrocarbon sebagaimana gas dan minyak bumi. Ada yang mengistilahkan, shale oil ini terperangkap dalam batu itu dan teknologi dapat melepaskan gas dan minyak yang terperangkap itu, sehingga gas dan minyak dihasilkn dari batu ! Ya, batu, shale tersebut. Setelah dihancurkan prosesnya disebut Hidrogenation Treatment dan Refining.

Jenis batu shale ini tersebar di hampir seluruh dunia pada permukaan bumi dan pada kedalaman yang dangkal. Amerika Serikat saja punya wilayah yang paling banyak memiliki shale yang kalau diolah akan cukup memenuhi kebutuhan minyak dan gas mereka untuk selama lebih dari 100 (seratus) tahun!

Siapakah penemu shale oil itu? Dari sejarah diceritakan bahwa pada abad ke 10 (lebih dari 1000 tahun lalu!) seorang Arab bernama Masawih Al Mardini adalah penemu pertama cara mendapatkan minyak dari batu shale. Tentulah teknologinya sangat sederhana sehingga secara ekonomi tidak layak diproduksi secara massal. Barulah pada tahun 1684, sebuah perusahaan Inggeris - British Crown - mendapatkan patent teknologi memproduksi shale oil. Namun oleh karena gas alam dan minyak bumi dalam sumur-sumur dangkal yang bisa keluar sendiri dari perut bumi juga ada didapat didunia namun sedikit, maka minyak bumi hasil itu tetap bersaing dengan shlale oil produksi "rekayasa" itu. Dan itu terjadi sampai akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20.

Industri shale oil baru betul-betul mati dan ditinggalkan pada awal abad ke 20, ketika ditemukannya sumber-sumber minyak dan gas bumi dalam jumlah yang sangat besar diawal abad ke 20. Biaya memproduksi shale oil sangat jauh lebih mahal dibandingkan dengan produksi minyak bumi bahkan dibandingkan dengan biaya produksi minyak dari off shore atau laut dalam sekalipun.

Cerita berubah tatkala harga minyak terus naik bahkan sampai pada angka diatas US 100 per barrel pada tahun-tahun pertama awal abad ke 21 ini. Pada waktu itu setelah dihitung, biaya memproduksi shale oil berkisar antara 70 - 90 US$ per barrel. Dimulailah oleh beberapa negara membuat shale oil dengan teknologi yang terus diperbarui. Diantaranya negara-negara yang tak punya sumber minyak bumi atau kurang sumbernya, shale oil dipakai sebagai cadangan energy dalam negerinya.

Negara-negara tersebut diantaranya Canada, Amerika Serikat, New Zealand, Swedia, Afrika Selatan, Spanyol bahkan ada negara yang terus menerus memproduksi shale oil yaitu Estonia, Brazil dan China. Sampai tahun 2005, teknologi shale oil telah berhasil menurunkan biaya produksi menjadi dibawah 50 US$ per barrel dan tahun 2010, biaya produksi bahkan dibawah 40 US$ per barrel.

Mulailah Amerika memproduksi shale oil dan gas secara besar-besaran sehingga beberapa tahun terakhir Amerika tak lagi memerlukan impor minyakl dan itu menyebabkan harga minya turun. Organisasi pengekspor minyak OPEC dibawah pimpinan Arab Saudi berusaha membendung shale oil dengan cara menambah produksi negara-negara OPEC, terjadilah "oil glut", melimpah ruahnya minyak di dunia. Harga makin jatuh. Amerika malah untuk pertama kali tahun lalu mengekspor minyak mentahnya, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Berdasarkan ahli teknologi, biaya produksi shale oil bahkan bisa dibawah US$ 20 per barrel dalam beberapa tahun mendatang. Itu artinya harga minyak bumi konvensional akan harus mengikuti penurunan itu. Diperkirakan minyak bumi akan berharga sekitar hanya US$ 20 per barrel pada dekade mendatang.

Yang pasti negara-negara lain sudah juga memproduksi shale oil yang teknologinya pasti akan dimiliki bersama dunia terlepas dari ada atau tidak adanya patent, karena berbagai ragam teknologi akan bersaing.

Kapan kita - Indonesia - mulai mengikuti jejak mereka? Yang pasti kekhawatiran Pak Jusuf Kalla bahwa harga mnyak bisa naik lagi sudah dapat disanggah.

Dengan turunnya harga minyak, semua komoditas juga ikut turun, seperti batubara, minyak sawit, mineral tambang dsb. Semoga bermanfaat, salam.

LABEL ekonomi EDIT HAPUS TANGGAPI DENGAN ARTIKEL RESPONS : 0 NILAI : 10 Beri Nilai Y ANISTYOWATIE Bermanfaat Ariyulianto Menarik jos rampisela Bermanfaat Olivia Armasi Menarik Tanza Erlambang Aktual OKH Bermanfaat aloysius kuweng ledok Aktual MJK Riau Menarik Selanjutnya KOMENTAR : 47 Y ANISTYOWATIE08 Januari 2016 14:48:26 Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat bagi banyak orang. Termasuk pemerintahnya, sehingga nantinya selalu bisa mengambil kebijakan yang tepat. Bukan asal buat kebijakan baru ! Sambil berbagi ya... http://www.kompasiana.com/www.anisjasmerah.blogspot.com/utang-luar-negeri-investasi-asing-dan-kedaulatan-bangsa-indonesia_568df918f67e61810502a283 Balas Hapus zainal ilyas08 Januari 2016 16:54:09 Terima kasih. Sebetulnya yang beruntung besar dari turunnya harga minyak bumi ini di Indonesia adalah SPBU Asing. Soalnya, harga Pertamina yang ditetapkan untuk BBM kita sangat mahal, demi keuntungan Pertamina. Effeknya SPBU Asing juga ikut jualan minyak mahal di Indonesia dan tetap laku. Padahal dinegaranya mereka menjual sesuai harga pasar dunia, untung ala kadarnya. Disini? Termahal ! Tanza Erlambang07 Januari 2016 18:01:55 menyimak... harapan baru. selamat petang Balas Hapus zainal ilyas07 Januari 2016 18:18:30 Terima kasih komentar dan penilaiannya mas Tanza. Selamat petang juga, salam. Balas Hapus Tanza Erlambang08 Januari 2016 02:33:25 nitip tulisan mas....Strategi Jitu Jokowi: Indonesia Pusat Industri Otomotif ASEAN Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/terlambang/strategi-jitu-jokowi-indonesia-pusat-industri-otomotif-asean_568e8db8bd22bd1c048b4569 Hapus aloysius kuweng ledok07 Januari 2016 17:01:00 Ini berita baik kan ?!... Ikut mempercepat "lenyap-nya asap mesin" sedunia... Konon "gas" kan tidak ada asapnya... Selamat datang BBG eh Gas Shale .. dan selamat tinggal BBM.. Balas Hapus zainal ilyas07 Januari 2016 18:30:24 Terima kasih komentar dan penilaiannya mas Aloysius Kuweng. Salam. Balas Hapus zainal ilyas07 Januari 2016 15:02:50 Saya belum menelusuri, namun dalam peta petunjuk cadangan shale dunia, Indonesia punya potensi besar juga mungkin lebih besar dari cadangan awal minyak bumi kita awal abad ke 20 lalu. Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:53:51 benar pak.... luar biasa banyaknya... Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:55:03 estimasi minyak sekitar 11,2 Milyar barrel Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:57:00 estimasi gas sekitar 574 Triliun cubic feet Balas Hapus zainal ilyas07 Januari 2016 18:20:20 Terima kasih mas Vir, jadi pengetahuan saya bertambah. Salam. Hapus bambang soenarjo07 Januari 2016 15:02:58 dengan menurunnya harga minyak maka PHK dibidang migas yang tetapberlanjut Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:21:00 bisa saja terjadi begitu Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:27:45 di sisi lain, minyak turun, maka akan mendorong industri skala rumah tangga Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:32:23 industri rumah tangga bisa menyediakan jutaan lapangan kerja baru Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:38:15 industri rumah tangga adalah penyelamat ketika negara dalam keadaan krisis ekonomi Hapus zainal ilyas07 Januari 2016 16:55:09 Terima kasih atas tanggapannya mas Bambang Soenaryo. Kalau jaman dulu sampai beberapa tahun lalu, bidang perminyakan adalah impian tempat kerja, namun belakangan ini PHK harus dihadapi para pegawai. Kini primadona dunia adalah usaha online atau manufaktur. Semoga yg kena PHK masuk kesana baik sebagai self employment atau pegawai. Balas Hapus zainal ilyas07 Januari 2016 17:04:56 Kalau dulu sampai beberapa tahun lalu, bekerja di bidang perminyakan adalah impian. Kalau sekarang bila kena PHK, pindahlah ke bidang yang sedang trend, manufaktur atau onlne trading baik sebagai self employment atau pegawai. Balas Hapus Rudy Rdian07 Januari 2016 15:39:23 Sebuah teknologi yg dahsyat yang ikut mempercepat banyaknya asap mobil di dunia...hehehe... Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:04:06 teknologinya tua Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:04:45 cost produksinya yang ditekan Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:14:47 teknologi mesin yang perlu di-upgrade, sehingga mengeluarkan emisi rendah Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:34:57 industri mesin juga harus efisien, menelan jumlah BBM yang sedikit, hingga bisa berhemat BBM Hapus zainal ilyas07 Januari 2016 16:50:15 Terima kasih mas Rudy Rdian atas komentar dan penilaiannya. Balas Hapus zainal ilyas07 Januari 2016 17:01:19 Terima kasih atas komentarnya mas Rudy Rdian. Balas Hapus MJK Riau07 Januari 2016 16:54:16 Mudah mudahan dapat menjadi perhatian pemangku kepentingan. Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:58:42 pak MJK Riau.... di Riau, shale oil diperkirakan sekitar 1,5 Milyar barrel Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 17:00:36 tepatnya di daerah KEBON TINGGI, KABUPATEN KAMPAR, Riau Balas Hapus Har07 Januari 2016 14:58:42 Berapa milyar barrel potensi shale oil Indonesia? Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:49:23 Potensi Shale gas dalam trillion cubic feet (TCF) adalah sbb: Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:50:56 Sumatra 233 trillion cubic feet (TCF) Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:52:09 Jawa 47 trillion cubic feet (TCF) Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:53:04 Kalimantan 193 trillion cubic feet (TCF) Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:54:04 sulawesi 5 trillion cubic feet (TCF) Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:54:45 dan Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:55:55 Papua 193 trillion cubic feet (TCF) Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:56:38 * Angkanya Triliun, bukan milyar Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:51:33 untuk minyak, potensinya (estimasi) sekitar 11,2 Milyar barrel Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:29:34 informatif Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:30:20 dan Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:30:46 bermanfaat Balas Hapus zainal ilyas07 Januari 2016 16:23:15 Terima kasih mas Vir Wanto untuk semua komentar, tanggapan dan penilaian. Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 16:31:17 pak Zainal.... terima kasih juga, karena mau berbagai dengan info yang bermanfaat ini Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:31:25 tulisan seperti ini sangat penting Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:32:18 ketimbang tulisan politik yang itu itu saja Balas Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:33:10 tulisan politik sangat menjemukan... hanya konflik konflik, tanpa penyelesaian Hapus Vir Wanto07 Januari 2016 15:42:28 tulisan politik isinya cuma: si anu tak suka sama si anu.... si itu salah, si ini benar.... Hapus Headline 1 Yang Pertama dan Serba Wah di Kabin Pesawat Kepresidenan RI (#KunkerPresiden 7) ISJET @iskandarjet 08 Januari 2016 2 Desa Boneka di Cikampek Syasya Mam 08 Januari 2016 3 Istilah Gaduh dan Revolusi Mental di Tahun Percepatan Agus Priyanto 08 Januari 2016 4 Nikmatnya Seteguk Kopi di Sawarna Tulus Muliawan 08 Januari 2016 5 Aubameyang, Sosok Lintas Eropa Jadi Pemain Terbaik Afrika oish-cleochyn 08 Januari 2016 Nilai Tertinggi Jokowi si Kodok Celamitan, Idiot dan Dongok Setengah Mampus! Tante Liza 08 Januari Kok Pada Jatuh Cinta Sama Desol, sih? Desi Lho! Thamrin Sonata 08 Januari Cerpen: Mitologi Tasch Taufan 08 Januari Ternyata, Langkah Pemerintah Bekukan PSSI Benar Adanya agus walliet 08 Januari Cabe Hutan Ini, Dibudidayakan Melalui Kotoran Burung Ngesti Setyo Moerni 08 Januari Terpopuler Jokowi si Kodok Celamitan, Idiot dan Dongok Setengah Mampus! Tante Liza 08 Januari Ahok Vs Tri Rismaharini & Ridwan Kamil: Realitas Vs Hiperrealitas Syaiful W. HARAHAP 08 Januari Gerindra Mendadak Jomblo Axtea 99 08 Januari Alasan Angelina Sondakh 'Buka Rahasia' Saat Bersaksi untuk Nazaruddin Suci Handayani Harjono 08 Januari Ulah Memalukan Kelompok Pengungsi di Jerman elde 08 Januari Tren di Google Jokowi si Kodok Celamitan, Idiot dan Dongok Setengah Mampus! Tante Liza 08 Januari 2016 Perayaan Siwa Ratri Sebaiknya Dilarang I Ketut Merta Mupu 29 Desember 2012 Uttaran di ANTV, Tontonan Bahaya Bagi Mindset Anak Hendrik Riyanto 06 Januari 2016 Petisi Kepada PDT Yesaya Pariadji Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia poetry gusti 29 Mei 2013 Surat Terbuka untuk Gibran Rakabuming Ryo Kusumo 02 Januari 2016 Gres Istilah Gaduh dan Revolusi Mental di Tahun Percepatan Agus Priyanto 08 Januari Universitas Diponegoro Mengesahkan Kawasan Student Centre Undip Menjadi Kawasan Tanpa Rokok kristian 08 Januari Apa Kabar Perekonomian Negara Berkembang di 2016? Forex Simpro 08 Januari Kalau Dokternya Cantik, Kamu Mau Sakit? irawan raharja 07 Januari Universitas Sains Islam Indonesia Berdiri di Padang Adi Bermasa 08 Januari

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/zainal.ilyas/shale-oil-membuat-harga-minyak-mahal-sudah-tinggal-sejarah_568e1895b17e61120783ddad