Selasa, 14 Juli 2009

Berbahasa Dengan Tertib

Pendahuluan
Berbahasa adalah salah satu cara berkomunikasi antar anggota masyarakat untuk untuk menyampaikan buah pikiran dan kehendak dari seseorang kepada orang lain atau kelompok. Menyedihkan sekali apabila seseorang dalam berbicara mencampurkan kosakata asing ke dalam bahasa Indonesia namun pemakaiannya salah apalagi bila yang mengeluarkan kalimat itu pejabat bahkan pejabat tinggi negara.
.
Coba simak kalimat yang sering diucapkan pejabat: "Saya tetap komitmen memperjuangkan bla bla bla." Atau kalimat: "Pemerintah komitmen memberantas korupsi".
Yang berbicara sudah pasti tidak tahu tatabahasa dan pasti tidak tahu arti kata asli "commitment" , tapi gagah-gagahan mencampurkan kosakata ex bahasa Inggeris kedalam kalimatnya.
Kata asli nya dalam bahasa Inggeris to commit adalah kata kerja. Bila dipakai sebagai kata benda, ia berubah menjadi commitment. Bila dipakai sebagai kata sifat maka bentuknya menjadi bentuk past-tence yaitu commited.
Nah, dalam contoh kalimat pertama diatas, kata komitmen dipakai sebagai kata sifat, jadi bila di indonesiakan seharusnya : "Saya tetap kommited memperjuangkan bla bla bla" atau kalaupun akan dipakai bentuk kata benda komitmen, boleh juga "Saya tetap berkomitmen memperjuangkan bla bla bla."
Pada contoh kalimat kedua diatas, kata komitmen dipakai sebagai kata kerja, jadi bila diindonesiakan seharusnya: "Pemerintah kommit untuk memberantas korupsi".
.
Tentu saja penyampaian bahasa harus mudah dimengerti dan efektif, sehingga pendengar mengerti dengan jelas maksud yang berbicara atau yang menulis, dengan menghindari pemakaian kosakata dan kalimat yang membingungkan. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari disebut tata bahasa .
.
Banyak orang tidak mau memahami dan mempelajari tata bahasa karena dianggap rumit dan ketidak- sukaan kepada hal formal. Padahal memahami tata bahasa tidaklah sulit, dan terlebih penting lagi apabila seseorang tidak memahami dasar tata bahasa Indonesia, hampir tidak mungkin orang tersebut mengerti dengan baik pelajaran bahasa asing seperti bahasa Inggeris, bahasa Belanda, dan sebagainya.

Mungkin "bahasa koran" dapat difahami apabila ditulis dengan singkat tanpa tata bahasa, namun dalam kalimat pemberitaannya, aturan/tata bahasa tetap sangat mempengaruhi pengertian pembaca. Sangat sering penulis menemukan kesalahan pemakaian kata, kesalahan pemakaian awalan ataupun akhiran, sehingga maksud yang diinginkan penulisnya berbeda dengan pengertian pembaca.
.
Telah lama penulis yang notabenenya tak menyandang gelar ahli bahasa secara akademis, menunggu ada himbauan dari Pusat Bahasa untuk mencegah terjadinya pembusukan tata bahasa seperti itu, namun itu tak kunjung datang. Bahkan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah SD, SMP sampai SMA hanya sibuk dengan pelajaran menghafal istilah-istilah sastra. Anak lulusan SMA hanya mahir menyebut arti istilah-istilah sastra namun secara umum tidak mengerti tata bahasa. Sering mereka tidak bisa menyusun kalimat dengan baik dan benar.
.
Dan akibatnya banyak yang sulit belajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggeris. Mereka hanya dapat menghafal kalimat-kalimat bahasa Inggeris seadanya dari buku-buku di tempat kursus, namun tidak faham bagaimana membuat kalimat sendiri dengan tata bahasa dari bahasa Inggeris (English Structure) karena tata bahasa Indonesia (sepertinya) tak dipelajari.
.
Sebagai pribadi saya ingin membagi pengetahuan kepada siapa saja yang membaca tulisan ini. Secara bertahap pada kategori Bahasa dalam blog saya ini akan saya tulis dasar-dasar tata bahasa Bahasa Indonesia.
.
Akan terlihat tata bahasa tidaklah rumit, dan sangat bermanfaat untuk komunikasi yang efektif dan benar termasuk mempelajari tata bahasa Bahasa Inggeris.

3 komentar:

  1. Saya setuju dengan Anda. Bahkan beberapa orang mengatakan telah mengajarkan bahasa Indonesia kepada beberapa orang asing, sedangkan yang diajarkan itu adalah bahasa gaul :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makin parah saja hasilnya. Orang asing itu akan sangat bingung mempelajari bahasa "tarzan" begitu. Terima kasih atas komentarnya.

      Hapus
  2. saya acungkan jempol untuk perhatian yg anda curahkan untuk 'kelangsungan bahasa Indonesia kita'. salut!! :)

    BalasHapus